Badau - Gema wisata Kabupaten Belitung kini diramaikan dengan hadirnya Pusat Penangkaran (Sanctuary) Tarsius Bancanus Saltator di kawasan wisata alam Batu Mentas, Desa Kelekak Datuk, Kecamatan
Badau, pusat penangkaran tarsius yakni binatang langka khas Belitung ini diharapkan menjadi destinasi wisata batu di Belitung berkonsep ekowisata. Fasilitas ini dikelola Kelompok Peduli Lingkungan Hidup (KPLB) dan didukung Global Enviroment Facility (GEF) Indonesia dan United Nation Enviroment Programme (UNEP).

Dalam suatu kesempatan Ketua KPLB, Budi Setiawan mengungkapkan bahwa penangkaran ini merupakan upaya untuk melestarikan tarsius yang masuk dalam golongan binatang langka yang dilindungi. Selain itu dengan adanya penangkaran ini menghindarkan hutan lindung dari penebangan liar (ilegal logging), penambangan liar dan memberdayakan masyarakat sekitar untuk mendapatkan keuntungan di bidang ekonomi dan sosial.

Selain itu, Kecamatan Badau menurut Budi juga memiliki potensi wisata yang lengkap. Badau, pengrajin parang, kesenian beripat, serta alamnya yang menarik. Ini bila disatukan bisa menjadi destinasi wisata yang lengkap. Dari semua potensi wisata tersebut, wisata alam Batu Mentas ini menjadi titik sentralnya. Sementara potensi wisata lainnya dapat melengkapi destinasi wisata ini.
Ini merupakan aset bagi wisata Belitung tidak hanya menawarkan wisata bahari saja, namun banyak wisata yang mesti dikembangkan. Semoga program ini terus berkembang dan berlkelanjutan, serta menginspirasi banyak orang. (danuberata.com)