Beijing - Masih berkutat di Beijing, hari ini aku akan pergi ke Summer Palace. Sebuah tempat yang konon katanya tidak membeku di kala musim dingin. Setelah sarapan di hotel, aku langsung berangkat dari stasiun Qianmen menuju ke stasiun Beigongmen di Line 4. Aku keluar melalui gate D sesuai petunjuk yang tertera, namun setiba di luar stasiun aku cukup kebingungan karena tidak ada petunjuk yang jelas. Akhirnya aku memutuskan untuk berbelok kearah kiri, melihat banyaknya orang yg berjalan ke arah itu. Syukurlah pilihanku tidak meleset, berjarak 100 meter aku berhasil menemukan pintu gerbang summer palace.


Harga tiket masuk biasa adalah ¥45, namun untuk bisa masuk ke semua lokasi di summer palace, aku harus membeli tiket sebesar ¥60. Di awal komplek aku terlebih dahulu masuk ke suzhou street, sebuah miniatur dari perkampungan suzhou. Kita bisa menyewa sebuah kapal  dan mengelilingi sungai yang mengalir di perkampungan ini. Ditepian sungai terdapat rumah-rumah khas cina yang difungsikan sebagai restaurant dan toko-toko souvenir. Cukup unik, rasanya mirip-mirip kota air venesia namun ini ala cina.

Perjalanan aku lanjutkan, kini dihadapkan oleh sebuah bangunan besar dan tinggi dengan puluhan tangga menanjak dari samping. Wah...pendakian yang menguras tenaga pun dimulai, berharap ini semua sepadan. Setiba diatas angin bertiup kencang, dan aku kini dihadapkan dengan sebuah kuil tempat sembahyang bagi orang cina. Dan aku pun naik ke level selanjutnya, mendaki  dan menelusuri lorong-lorong bebatuan dan sampailah di gedung yang dindingnya banyak dihiasi patung Budha berukuran kecil.

Setelah berfoto sejenak, aku melanjutkan perjalanan. Kini aku disuguhkan tapak jalan diantara pepohonan dan semilirnya angin. Tak kusangka rupanya terdapat sebuah danau yang besar di sisi yang berbeda. Kini aku melakukan perjalanan menurun menyusuri taman ke bawah. Di sisi danau aku mengikuti lorong yang bercerita dalam bentuk lukisan, aku sedikit menguping bagaimana guide sebuah rombongan menjelaskan perihal lukisan-lukisan. Lumayan dapat guiding gratis. Lalu aku kembali dihadapkan sebuah gerbang besar di yang memisahkan aku dan sebuah kuil besar mirip seperti yang ada di Temple of Heaven. Konon gunung yang berdiri belakang dan danau yang mengalir di depan temple adalah perumpamaan perlindungan dan rezeki yang terus mengalir. Setidaknya begitulah sekilas yang aku dengarkan dari hasil menguping. Aku berhenti sejenak menikmati suasana ini. 

Dalam ruangan summer palace ini dapat kita lihat singgasana yang kaisar diperlihatkan kepada publik pada waktu-waktu tertentu. Di pekarangan gedung juga dapat kita lihat berbagai hewan seperti naga, ayam dan singa yang masing- masing memiliki arti tertentu. Di gerbang masuk pun dijaga oleh 2 patung singa, salah satu patung singa tersebut membawa seekor patung bayi singa.

Anda bisa menyewa sebuah perahu untuk mengelilingi danau yang sangat luas tersebut, namun sepertinya di cuaca yg panas dan tiket yang cukup mahal aku memilih untuk beristirahat. Setelah bersantai sejenak aku melanjutkan perjalanan menuju pintu keluar yang berada di ujung lorong. Sebelum pintu keluar aku bertemu dengan sebuah museum untuk mengenang dinasti Qing. Berbagai peninggalan sejarah dipajang dalam dalam ruangan yang dingin dan temaram. Salah satunya adalah baju perang beraneka jenis, namun sepertinya turis dilarang untuk memfoto baju tersebut tanpa penjelasan yang lebih rinci.

Keluar dari komplek summer palace aku sedikit kebingungan, soalnya tidak ada tanda-tanda stasiun subway di daerah sini. Akhirnya setelah bertanya ke beberapa orang, aku berjalan lurus searah pintu keluar sekitar 500 meter. Bagi pejalan kaki disediakan pedestrian yang lumayan lebar dan diselingi dengan pohon-pohon yang rindang. Di penghujung jalan tampak sebuah pusat keramaian bernuansa modern. Beberapa  restaurant franchise international tampak hadir disini. Beberapa patung juga ditaruh di halaman untuk mempercantik kawasan. Puas berfoto aku langsung menuju ke station Yuanmingyuan Park untuk kembali ke Qianmen.