Bukit Bintang Budget traveling berdampak kepada penerbangan, alhasil penerbangan tengah  malam dipilih karena sedikit lebih murah dibandingkan siang hari. Namun ada resiko harus ditanggung, yaitu aku harus kemana subuh-subuh begini ? Mau masuk hotel sudah tanggung karena ini sudah tengah malam dan sebentar lagi pagi. hmmm...terpaksa kuputuskan mencari pojokan yang aman dan nyaman untuk menginap di bandara sambil menunggu pagi datang. lumayan bisa lebih hemat, mudah-mudahan tidak diusir petugas keamanan bandara. setidaknya backpack ini sebagai identitas saya pak, mohon dimaklumi. Haha..



Pagi akhirnya datang juga, aku bangun diantara mata-mata manusia yang menatapku penuh selidik. haha rupanya aku tidur terlalu lama, tak sadara bandara sudah ramai dengan calon penumpang. Setelah cuci muka dan gosok gigi aku pun mencari alternatif transport untuk bisa ke pusat kota. Setelah bertanya ke petugas keamanan, akhirnya aku memutuskan menggunakan KLIA Express yang terkoneksi dari bandara ke Central Station.

Tiba di central station, sesuai dengan petunjuk salah seorang petugas kemanan bandara dan penjelasan dari salah satu petugas informasi turis di Central Station aku melanjutkan perjalanan ke Bukit Bintang menggunakan Monoreil. Cukup berjalan keluar station mengikuti ke gedung yang ada di seberang jalan, ikuti saja petunjuk arahnya. Setelah membeli token di mesin, aku berangkat menuju ke Bukit Bintang Station.

Tak sampai 10 Menit aku sudah tiba di Bukit Bintang Station, dan kembali bingung. Kemana  harus menginap, aku pun berjalan menyusuri Jalan Bukit Bintang hingga ke jalan Alor. dan Akhirnya kutemukan sebuah hotel yang rate roomnya cukup bersahabat, yaitu RM 100. Sebenarnya bisa lebih murah dari itu bila mau mencari hingga ke ujung2 jalan, namun rasanya tubuh ini sudah tak sabar untuk merasakan kasur hotel yang empuk.

Lokasi ini cukup padat dan strategis, setidaknya anda tidak perlu khawatir mencari minimarket, restaurant atau tempat shopping. Pada malam hari suasanya juga tak pernah sepi, berbagai rumah makan berjejer di sepanjang jalan hingga membuat anda bingung sendiri. Kali ini aku memutuskan memesan nasi goreng dan telor dadar. Menu sederhana yang kurindukan.

Setelah perut terisi, aku putuskan untuk menyelesaikan city tur di Kuala Lumpur, sebab besok siang aku sudah harus berangkat ke singapore. Berbekal informasi yang cukup dari seorang petugas bus, aku naik bus line hijau untuk bisa sampai ke menara kembar petronas dan KL Tower. Dan yang paling penting, bus ini khusus turis dan gratis. Setelah menunggu sekitar 10 menit, akhirnya Bus yang ditunggu datang juga.

Tiba di Menara kembar petronas aku langsung tancap gas hunting foto sana sini, kalau berkunjung pada siang hari aku bisa baik ke lantai atas dan melihat pemandangan dari ketinggian. Namun maharnya cukup mahal, tak cukup untuk turis gembel sepertiku.  Alhasil hanya bisa berfoto dari luar saja. 

Setelah puas berfoto dan menikmati suasana, aku akhirnya melanjutkan perjalanan ke KL tower . Tak banyak yang bisa dilakukan karena memang sudah larut malam. Dan aku kembali menggunakan line bus yang sama ke Bukit Bintang. Sebelum masuk ke hotel aku terlebih dahulu menikmati street performance tak jauh dari hotel hingga larut malam. Lumayan buat mengisi waktu.(Danu Berata)