danuberata.com - Nah buat kamu yang saat ini pengen liburan atau sedang liburan di Pulau Belitung, tentu kegiatan island hopping atau tur pulau menjadi hal yang tidak mungkin terlewatkan. Biasanya island hopping dilakukan di pulau lengkuas dan beberapa pulau sekkitarnya. Nah, biar liburan kamu lebih greget dan positif, nih beberapa hal yang mesti jadi perhatian kamu sebelum melakukan kegiatan ini, walaupun biasanya guide atau travel agent kamu sudah memberitahukan sebelum kegiatan dilaksanakan.
1. Membuang Sampah Sembarangan
Bawalah bekal makanan dan minuman secukupnya, apalagi buat kamu yang kurang suka melakukan perjalanan dengan kapal laut. Eitss........tetapi tetaplah menjaga kebersihan. Jangan gara-gara abis bikin tulisan " Paijo, kapan Kesini ?", terus kertasnya dibuang begitu saja. Ibarat perempuan yang cantik, kalo kotor dekil juga jadi kelihatan jelek. Nah begitu juga kalo kamu buang sampah sembarangan selama mengikuti kegiatan ini, pantai indah nanti malah jadi jelek. Kalo memang selama di atas boat ga ada tempat sampah, dan memang belum semua boat menyediakan tempat sampah. mintalah guide atau pemilik boat untuk menyiapkan plastik sampah. Beuh...lebih keren lagi, kalo kamu justru memungut dan mengumpulkan sampah yang kamu temui selama melakukan kegiatan ini, sekalipun itu bukan sampah kamu. Percaya deh, orang lain bakalan malu hati dan justru ngikutin kamu untuk memungut sampah. Kalau kita bisa memulai, kenapa harus menjadi follower ?
2. Memberi Makan Ikan.
Nah buat yang satu ini, emang agak sedikit kontroversi. Soalnya memberi makan ikan dari atas boat atau pada saat snorkling sudah menjadi kebiasaan sebagian dari kita. kamu bisa lihat ikan berkumpul untuk memakan potongan roti, biskuit atau kue yang kamu lemparkan ke laut. Kebiasaan ini memang masih dilakukan oleh sebagian guide untuk menghilangkan kebosanan tamu yang menunggu di atas boat sementara yang lainnya snorkling. Tapi sudah banyak travel agent dan guide yang udah memahami hal ini. Eitsss....... tapi tindakan itu sebenarnya kurang baik untuk dilakukan.
Memberi makan ikan dengan makanan yang bukan makanan aslinya dapat menyebabkan kebiasaan ikan berubah dan skill berburunya menjadi tumpul. Jika terlalu sering kita lakukan, si ikan akan menjadi jinak dan mudah untuk ditangkap. Alhasil banyak tangan-tangan jahil yang menangkap ikan hanya untuk berselfie atau tujuan komersil. Hal tersebut nantinya juga berdampak kepada rusaknya keseimbangan hidup si ikan. Sekalipun itu pelet ikan yang kita beli di pasaran, sebaiknya dihindari. Kebayang gak kamu, kalo si ikan udah terbiasa makan biskuit, tau-tau besok dia minta kopi atau teh, repot kita ...hahaha.
3. Selfie Sama Bintang Laut ( Starfish Selfie)
Wahhh...mungkin yang satu ini bikin kamu yang suka selfie deg-degan. Starfish selfie ini biasanya dilakukan di Pulau Pasir dan Pulau Batu Berlayar. Sudah banyak sekali starfish selfie yang beredar baik di instagram, facebook, maupun twitter saat ini, lalu apakah ini boleh ? jawabannya, sedapat mungkin dihindari. jika terpaksa maka lakukanlah secepat mungkin. Namun saran saya sebaiknya dihindari, karena biasanya starfish ini akan menjadi piala bergilir dari satu tamu ke tamu yang lainnya. alhasil, bukan sedikit bintang laut yang mengapung dan mati ketika dikembalikan ke laut karena terlalu lama di atas permukaan air. Bila nanti kamu melihat ada wisatawan yang melakukan starfish selfie ini, berusahalah untuk tidak ikut-ikutan. Yuk kita menghormati kehidupan laut, kebayang ga kamu, kalo besok-besok ada alien yang nyulik kamu dari bumi cuma buat selfie doank, padahal kamu udah ngap-ngap ga bisa nafas. Hahaha.....
Bagi yang hobi snorkling pastinya udah paham, nah kali ini saya cuma pengen ngingetin aja untuk tidak menyentuh terumbu karang seindah apapun itu, apalagi sampe berdiri diatasnyaa.....beuhhh..... parah banget tuh kelakuan..!!. Tapi saya percaya hanya sedikit dari kita yang pernah melakukan itu. Terumbu karang merupakan organisme laut yang lambat perkembangannya, sehingga membutuhkan puluhan hingga ratusan tahun untuk bisa berbentuk seperti yang anda lihat sekarang. Oleh sebab itu akan lebih bijak jika kita tetap menjaga kelestariannya dengan dengan tidak menyenth, berdiri diatas terumbu karang atau bahkan mengambil dan membawa pulang. Buat apa coy..?? mending lu comot tuh cowok-cowok Belitung yang ganteng trus bawa pulang.... jauh lebih bermanfaat.
5. Membeli penyu , telur penyu atau ikan karang lucu.
Di beberapa tempat memang menyediakan penyu untuk dijual dengan kedok donasi oleh sejumlah oknum. Memang lucu sih, imut-imut gitu. Trus kita beli, bilangnya release ke laut dan terkesan tindakan yang peduli akan kelangsungan hidup penyu. Oppss...Kenyataannya tidak sama sekali. Ketika anda membeli penyu tersebut, si oknum ini justru akan lebih gencar untuk mencari telur penyu yang lain dan menjualnya lebih banyak. Nah, kalau tidak ada yang beli, maka oknum ini pun berhenti dengan sendirinya.
Nah hal serupa juga sebaiknya dilakukan pada biota laut lainnya, memang tidak dipungkiri bahwa masih ada oknum yang menjual ikan-ikan karang seperti, nemo kepada wisatawan. Lucu sih, gemes liatnya.... tapi akan lebih bijak apabila kita tidak membelinya. Percaya deh......... kelucuan itu tidak akan bertahan lama diakibatkan stress lalu mati. Sementara oknum penjual tersebut akan kembali ke laut untuk menangkap ikan yang baru lagi. Renungkanlah dengan hati ..........
6. Meninggalkan jejak dengan membuat coretan
Yang satu ini ane paling gedek nih, kalau ketemu ABG labil lagi liburan. Mereka suka ninggalin jejak di batu-batu atau di berbagai fasilitas publik lainya. Heloowww guys..... kamu idup di jaman purba ya, pake acara ninggalin jejak segala. Gak perlu deh, kamu tulis misalnya " Yanto Love Minah " atau paijo love suparman ".(???)....... diatas batu atau dinding WC, itu ga bikin hubungan kamu tambah harmonis atau romantis, yang ada malah bikin malu. Jaman udah canggih, abadikan momen indah kamu bersama dia lewat foto. Kalo ada yang kedapetan corat-coret batu-batu yang ada ditempat wisata, pastinya bakalan ada yang gebukin kamu. Sueerr deh...!! hihihi
nah itu beberapa hal yang perlu kamu jadikan pertimbangan ketika island hopping di Pulau Lengkuas. However, saya bukan sok-sokan peduli lingkunga, tetapi sekedar mengingatkan. bukankah ingat-mengingatkan dalam hal kebaikan itu adalah baik.
0 Komentar