Colombo |
DANUBERATA.COM - Jam 11.35 WIB aku dan Julie langsung naik taxi ke Bandara Internasional Soekarno Hatta. Perjalanan ke bandara cukup lancar, nyaris tak ada kemacetan berarti dan kami pun sampai hanya dalam 1 jam. Ongkos Taxi + Toll Rp. 150.000,-
Tiba di Terminal 2 Bandara International Soekarno Hatta kami, Kami menggunakan Air Asia AK 385 ke Kuala Lumpur dan AK 47 ke Colombo seharga 3.6000.000,- / Orang (PP). Dikarenakan sehari sebelumnya sudah check in online dan Drop Baggage, Air Asia maka kami langsung ke konter imigrasi.
Baca Juga : 9 Hari Jelajahi Eksotisnya Srilanka
Suka duka menjadi traveller 7kg, jantung suka deg-degan kalau liat petugas check in counter. Sempat khawatir petugas akan sedikit ketat soal aturan bagasi 7kg, namun hingga ke ruang tunggu tak satupun petugas yang memeriksa backpack kami. Anyway backpackku hanya 35L dan Juli 40L, so it looked like a small backpack.
We Made It !
Sebelum masuk ke security gate kedua, kami sempatkan untuk menikmati makan siang yang tadi sempat aku beli. Menu makan siang ayam penyet seharga Rp. 25.000,-, maklum makan siang di bandara lumayan mahal.
Jam 2 pm kami masuk ke ruang tunggu, dan 2.20 pm panggilan boarding terdengar dan seluruh penumpang masuk ke dalam pesawat. Pukul 2.45 pm, Air Asia 385 Terbang ke Kuala Lumpur.
Have a safe flight !
Touch Down ! Pesawat Tiba di Kuala Lumpur. Kami melewati dua gerbang pemeriksaan untuk bisa sampai keruang tunggu L 1, anyway kami sudah memiliki boarding pass dari check in online. Bersiap untuk penerbangan selanjutnya.
Pukul 19.40 Kami dipersilahkan masuk ke pesawat udara. Setelah menaruh backpack dibagasi kabin dan memakai jaket, kami siap menghadapi dinginnya AC pesawat.
“Tuan-tuan dan puan-puan, perjalanan ke Kolombo akan memakan mase 3 Jam 30 Menit “ Ujar Pilot dari balik bilik kemudi Boeing 737-800.
Selama penerbangan tidak ada gangguan berarti, bisa dikatakan sangat smooth. Sesekali mata terpejam karena kantuk dan terbangun karena pramugari cantik menawarkan makanan. Sayangnya hanya air yang gratis, sisanya harus bayar.... Everyone can fly,But Not Everyone can eat, anyway i can deal with that !
Touch Down ! 10.20 LT tiba di Colombo.
Kami rencananya akan dijemput oleh Isuru, seorang pemilik kamar yang kami sewa dari Air BnB. Namun Isuru sedang dalam perjalanan, kami harus menunggu sekitar 20 menit. Juli sempatkan untuk membeli SIM Card dan menukar sekitar $200 di Money Changer. Sekarang kita punya modal sekitar LKR 36.000 untuk menjelajah Sri Lanka beberapa hari kedepan.
Isuru menelepon, dia meminta kami untuk menunggu di Post Box. Meski berbahasa inggtis, aksen Sri Lanka yang masih kental terkadang sedikit sulit didengar di telepon. Dan kami pun hanya bisa menebak sesuatu yang berhubungan dengan Post Office.
Tepat di depan pintu keluar kedatangan terdapat Post Box dan akhirnya kami memutskan menunggu disitu.
“I am here, where are you guys,I am in the front of Post Office “ Kata Isuru dalam percakapan telepon.
Kami pun bingung sekaligus menyadari bahwa kami seharusnya menunggu di Post Office bukan di Post Box. Anyway aku melihat Isuru melambaikan tangan dari kejauhan tepat di depan Post Office Bandara.
Kami dijemput menggunakan Toyota Corolla, bukan tahun anyar tapi masih laik jalan. Perjalanan memakan waktu hampir 30 menit dari Bandara Ke daerah Kollupitayu, dan sepanjang perjalanan kami banyak mendapatkan informasi terkini soal Sri Lanka. Seperti Train Striking dan Terroris Attack.
Bukan percakapan yang bagus untuk sebuah turis yang baru saja datang ke suatu negara, bisa jadi hal tersebut menjadi hal yang sensitif, apalagi terkait terorisme. Anyway Isuru memulai percakapan mengenai hal tersebut terlebih dahulu, so we got in.
Menurut isuru, sektor pariwisata terkena dampak yang cukup berarti paska serangan teroris. Tidak sedikit dirinya mendapatkan cancel booking karena turis merasa takut untuk datang ke Sri Lanka. Ditambah lagi sekarang mulai memasuki off season.
Kami tiba di lokasi disewakan Isuru di AirBnB seharga $35/malam di Colombo. Terletak disalah satu bedeng rumah, mirip rusun, di lantai 3 dengan 2 kamar yang disewakan, 1 Kamar Mandi dan 1 Dapur. Kamarnya sederhana hanya ada tempat tidur, lemari, kipas angin.
Setelah capek perjalanan seharian penuh dan juga kondisi hidungku yang terus meler, aku pun memutuskan untuk istirahat lebih awal. Walau tidak terlalu terbiasa dengan kipas angin, anyway ini harga termurah yang bisa aku dapat di Colombo di daerah kota, tepatnya di daerah Kollupitiya (rdb)
Baca Juga : 9 Hari Jelajahi Srilanka – Day 2 (Exploring Colombo)
Tiba di Terminal 2 Bandara International Soekarno Hatta kami, Kami menggunakan Air Asia AK 385 ke Kuala Lumpur dan AK 47 ke Colombo seharga 3.6000.000,- / Orang (PP). Dikarenakan sehari sebelumnya sudah check in online dan Drop Baggage, Air Asia maka kami langsung ke konter imigrasi.
Baca Juga : 9 Hari Jelajahi Eksotisnya Srilanka
Suka duka menjadi traveller 7kg, jantung suka deg-degan kalau liat petugas check in counter. Sempat khawatir petugas akan sedikit ketat soal aturan bagasi 7kg, namun hingga ke ruang tunggu tak satupun petugas yang memeriksa backpack kami. Anyway backpackku hanya 35L dan Juli 40L, so it looked like a small backpack.
We Made It !
Sebelum masuk ke security gate kedua, kami sempatkan untuk menikmati makan siang yang tadi sempat aku beli. Menu makan siang ayam penyet seharga Rp. 25.000,-, maklum makan siang di bandara lumayan mahal.
Jam 2 pm kami masuk ke ruang tunggu, dan 2.20 pm panggilan boarding terdengar dan seluruh penumpang masuk ke dalam pesawat. Pukul 2.45 pm, Air Asia 385 Terbang ke Kuala Lumpur.
Have a safe flight !
Touch Down ! Pesawat Tiba di Kuala Lumpur. Kami melewati dua gerbang pemeriksaan untuk bisa sampai keruang tunggu L 1, anyway kami sudah memiliki boarding pass dari check in online. Bersiap untuk penerbangan selanjutnya.
Pukul 19.40 Kami dipersilahkan masuk ke pesawat udara. Setelah menaruh backpack dibagasi kabin dan memakai jaket, kami siap menghadapi dinginnya AC pesawat.
“Tuan-tuan dan puan-puan, perjalanan ke Kolombo akan memakan mase 3 Jam 30 Menit “ Ujar Pilot dari balik bilik kemudi Boeing 737-800.
Selama penerbangan tidak ada gangguan berarti, bisa dikatakan sangat smooth. Sesekali mata terpejam karena kantuk dan terbangun karena pramugari cantik menawarkan makanan. Sayangnya hanya air yang gratis, sisanya harus bayar.... Everyone can fly,But Not Everyone can eat, anyway i can deal with that !
Touch Down ! 10.20 LT tiba di Colombo.
Kami rencananya akan dijemput oleh Isuru, seorang pemilik kamar yang kami sewa dari Air BnB. Namun Isuru sedang dalam perjalanan, kami harus menunggu sekitar 20 menit. Juli sempatkan untuk membeli SIM Card dan menukar sekitar $200 di Money Changer. Sekarang kita punya modal sekitar LKR 36.000 untuk menjelajah Sri Lanka beberapa hari kedepan.
Isuru menelepon, dia meminta kami untuk menunggu di Post Box. Meski berbahasa inggtis, aksen Sri Lanka yang masih kental terkadang sedikit sulit didengar di telepon. Dan kami pun hanya bisa menebak sesuatu yang berhubungan dengan Post Office.
Post-Box |
“I am here, where are you guys,I am in the front of Post Office “ Kata Isuru dalam percakapan telepon.
Kami pun bingung sekaligus menyadari bahwa kami seharusnya menunggu di Post Office bukan di Post Box. Anyway aku melihat Isuru melambaikan tangan dari kejauhan tepat di depan Post Office Bandara.
Kami dijemput menggunakan Toyota Corolla, bukan tahun anyar tapi masih laik jalan. Perjalanan memakan waktu hampir 30 menit dari Bandara Ke daerah Kollupitayu, dan sepanjang perjalanan kami banyak mendapatkan informasi terkini soal Sri Lanka. Seperti Train Striking dan Terroris Attack.
Bukan percakapan yang bagus untuk sebuah turis yang baru saja datang ke suatu negara, bisa jadi hal tersebut menjadi hal yang sensitif, apalagi terkait terorisme. Anyway Isuru memulai percakapan mengenai hal tersebut terlebih dahulu, so we got in.
Menurut isuru, sektor pariwisata terkena dampak yang cukup berarti paska serangan teroris. Tidak sedikit dirinya mendapatkan cancel booking karena turis merasa takut untuk datang ke Sri Lanka. Ditambah lagi sekarang mulai memasuki off season.
Situasi sekitar rusun |
Setelah capek perjalanan seharian penuh dan juga kondisi hidungku yang terus meler, aku pun memutuskan untuk istirahat lebih awal. Walau tidak terlalu terbiasa dengan kipas angin, anyway ini harga termurah yang bisa aku dapat di Colombo di daerah kota, tepatnya di daerah Kollupitiya (rdb)
Baca Juga : 9 Hari Jelajahi Srilanka – Day 2 (Exploring Colombo)
0 Komentar