Ad Code

Responsive Advertisement

9 HARI JELAJAHI SRI LANKA – DAY 3 (EXPLORING DAMBULLA)

The Famous Sigiriya dari puncak Pidurangala

THEBERATA.COM - Guesthouse tidak menyediakan sarapan, Aku berjalan kaki sekitar 5 menit dan menemukan ke sebuah warung kecil yang menyajikan kue-kue dan teh hangat. Ada donat rasa cakwe dan surabi ala srilanka, tidak terlalu aneh untuk lidah indonesia. (Sarapan LKR 200 / Rp. 15.000,-)

Setelah sarapan kami bergegas ke guesthouse, tampak sebuah skuter sudah siap dengan 2 helm di depan kamar. Kami menyewa Skuter dengan harga LKR 1.500 / hari (Rp. 100.000,- / Hari). Harga tersebut lumayan mahal untuk ukuran Sri lanka, anyway kami tak begitu perhitungan mengingat mereka juga harus mendapatkan profit dan komisi.

Kami bersiap jaket dan jas hujan, maklum cuaca di bulan Oktober kurang begitu bersahabat dan berubah drastis. Kami berangkat, Juli didepan karena memiliki SIM Internasional, apalah dayaku yang hanya punya SIM daerah. Jangan Internasional, di Jakarta aja kadang suka sepelein sama pak polisi.


My Beautiful Driver

Belum jauh berkendara, kami langsung saja dihadapkan patung Budha Besar disebelah kiri jalan. The Golden Budha Temple, tertulis dipapan namanya. Kami singgah sebentar sekedar mengambil sejumlah foto.

Disebelah kiri Budha ada jalan ke Dambulla Cave Temple yang terkenal, tapi kami sarankan untuk tidak mengikuti jalur itu, karena nantinya harus turun kembali untuk membeli tiket di seberang bukit.

Kami mengambil jalan memutar menggunakan sepeda motor, sekitar 15 menit kami sampai di pintu utama Dambulla Cave Temple. Disini kita harus membeli tiket seharga LKR 1.500 / orang dan berjalan mengikuti tangga yang terjal ke atas bukit.


Temple Cave tampak dari luar.

Tak usah khawatir, pemandangannya cukup indah dan udaranya lumayan sejuk. Sesekali juga harus berhadapan dengan pasukan kera liar, namun tidak perlu takut karena mereka tidak akan terlalu mengganggu.
Setelah berjuang menaklukkan tangga-tangga yang terjal, tibalah kami di Dambulla Cave Temple. Para turis akan diarahkan untuk menitipkan sendalnya dan berpakaian yang sopan. Laki-laki wajib bercelana yang menutupi lutut dan tidak mengenakan topi atau penutup kepala. Sedangkan perempuan sebaiknya mengenakan celana yang menutupi lutut dan bahu.


Foto disalah satu sudut ruangan

Dambulla Cave Temple terbagi menjadi 3 bagian, yang masing-masing memiliki kekhasan masing-masing. Temple ini masih digunakan untuk berdoa bagi sejumlah penganut agama Budha, konon disini juga ada Holy water yang selalu mengalir setiap harinya.

Berhubung harga tiket sudah lumayan mahal, jadi kami tidak punya budget lagi untuk membayar guide yang akan menjelaskannya. Anyway kami hanya sekedar melihat-lihat dan kagum dengan situasi yang ada. Bagi yang ingin tahu lebih, boleh mencarinya diinternet tentang keunikan temple ini.

Setelah merasa cukup mengeskplore Cave Temple, kami pun memutuskan turun setelah oengunjung mulai ramai.  Sebelum melanjutkan perjalanan,  kami sempatkan untuk menikmati jus segar pada sebuah warung di parkiran

Kami melanjutkan perjalanan ke Sigiriya, sebuah tempat wisata yang terkenal dan diakui oleh UNESCO sebagai salah satu warisan peradaban dunia. Sigiriya merupakan bukit yang diatasnya pernah dibangun semacam istana oleh raja, disini kamu harus meniti tangga-tangga terjal untuk bisa sampai ke atasnya. 


Danau Kandalama
Kami tak memilih jalur melewati jalan utama, namun memilih jalur yang melewati Danau Kandalama. Danau ini cukup besar, disalah satu tepiannya dijadikan masyarakat sebagai tempat untuk berenang, piknik atau memancing. Kami parkirkan kendaraan disisi jalan dan singgah sebentar menikmati keindaahan danau.

Selang 30 menit, kami melanjutkan perjalanan ke Sigiriya. Rencananya kami akan menuju Pidurangala Rock, berjarak sekitar 2 km setelah Sigiriya Ancient Rock Fortress. Disini kami hanya membayar LKR 500 / Orang untuk bisa masuk ke Pidurangala Rock Temple, lebih murah daripada harus membayar $35 / orang di Sigiriya Ancient Rock Fortress.

Hujan turun sesaat kami tiba di parkiran Pidurangala Temple, kami terpaksa berteduh disalah satu bangunan disekitar situ. Meski kami membawa jaket dan jas hujan, namun bila cuaca tak hujan akan lebih baik. Untungnya hujan sedikit reda dan memungkinkan kami melanjutkan perjalanan.


Jalur menuju puncak Pidurangala


Untuk bisa mencapai puncak Pidurangala Rock pun tak terbilang mudah, dibutuhkan waktu sekitar 40-50 menit untuk bisa mencapai puncaknya. Jalur hiking-nya cukup menantang di 500 meter terakhir, Kami pun harus merangkak disela-sela batu. 

Baca Juga :  9 Hari Jelajahi Srilanka - Day 1 (Jakarta, Kuala Lumpur, Colombo)

Disarankan untuk mengenakan pakaian yang nyaman untuk hiking dan tidak dianjurkan bagi yang membawa anak kecil dibawah 5 tahun.


Aku dan Juli dengan background The Sigiriya


Namun tentu saja semuanya terbayar lunas, disini kami bisa memandang luas dan berfoto dengan latar belajang the famous Sigiriya. Sungguh pemandangan yang luar bisa dari atas sini, kamu seakan dapat melihat ke seluruh wilayah Dambulla. Sangat dianjurkan untuk para photographer.

Baca Juga : 9 Hari Jelajahi Srilanka - Day 2 (Exploring Colombo) 

Angin bertiup cukup kencang ketika kami diatas, awan pun mendung bak laki-laki tua yang sedang muram. Terkadang gerimis datang dan pergi tanpa kesan. Off Season segera dimulai.

Gerimis makin jadi, kami putuskan untuk segera turun. Hingga sampai ke parkiran hujan pun tak kunjung reda, kami putuskan untuk terus melanjutkan perjalanan.

Dan kami pun harus berhenti sejenak Italian Cappucino Coffeeshop di perjalanan pulang tak jauh dari Sigiriya. Setelah menikmati segelas cappucino panas dan sandwich, kami pun kembali menerjang derasnya hujan malam hari di Dambulla, Sri Lanka.

9 pm kami tiba di sekitar Richwinn Villa dalam keadaan basah kusup dan kelaparan. Dan akhirnya kami memutuskan untuk berhenti sejenak disebuah warung kecil untuk makan malam. Juli memesan Kotu (Sejenis Kwetiaw goreng tapi dipotong kecil-kecil), aku mencoba sejumlah Surabi dan Kari.

Selesai makan malam hujan tak jua reda, sudah kepalang basah, hajar terus!. 

Tiba di Villa hujan tiba-tiba berhenti, dan kami hanya bisa tertawa. Pemilik kos menghampiri untuk mengambil kunci skuter dan kami pun meminta total bill seluruhnya karena kelebihan 1 malam.

Setelah mandi, langsung tidur.

Baca Juga : 9 Hari Jelajahi Srilanka - Day 4 ( Kandy, Nawaraella, Ella )

Posting Komentar

0 Komentar